Gunung Fatuleu
merupakan sebuah gunung yang ternama di Kabuaten Kupang dan terletak di
kecamatan Fatuleu Tengah. Ketika sampai ditempat ini terasa legah bila
menikmati pemandangan panorama alam yang indah termasuk kompleks perkantoran
Kabupaten Kupang di Oelamasi bisa terpandang dari ketinggian gunung ini.
Untuk mencapai tempat ini kita harus menempuhnya dalam waktu perkalanan kurang lebih satu setengah jam dengan kendaraan roda 4 ataupun roda 2 dari Oelamasi. Kedepan obyek ini dapat dikembangkan sebagai pusat kegiatan olahraga tebing.
Saat berada di bawah
kaki gunung Fatuleu memiliki alam sejuk dan kondisi tanah yang subur.
Masyarakat memanfaatkan kesuburan tanah untuk menanam berbagai tanaman, seperti
nenas, ubi-ubian dan kacang-kacangan. Menurut warga setempat ada dua suku besar
yang tinggal di bawah kaki gunung Fatuleu, yakni Suku Jialal dan Suku
Suan. "Dua suku ini oleh masyarakat setempat disebut sebagai penguasa
gunung Fatuleu.
Potensi alam lainya di
gunung Fatuleu, ungkap Manane, yaitu gua Nualeu dengan kedalaman sekitar 500
meter. Sejak dahulu gua Nualeu dijadikan sebagai tempat persembahan
kepada leluhur. Sementara dari sisi adat istiadat masyarakat memiliki,
tari-tarian adat dan berbagai jenis kain tenunan adat. "Ada jua dua buah
kelewang yang secara turun temurun dijaga. Masyarakat memilik kepercayaan bahwa
kelewang itu memiliki kekuatan gaib,".
Namun disi saya hanya
mengunjungi Gunung Fatuleu saja, hehe. Sementara pada gua Nualeu belum
dikunjungi. Masih dalam perencanaan untuk mengunjungi tempat tersebut.
Sepintas cerita dari
gunung Fatuleu : Dari Kupang saya berangkat jam satu siang. Hari ini hari Sabtu,
saya menduga akan ada banyak sekali pengunjung di sana. Jam-jam seperti ini,
Fatuleu pasti padat pengunjung.
Bersama teman-teman
setia saya, kami menuju ke arah
Camplong, singgah makan siang di warung kecil di depan SPBU Oesao. Sepi warungnya,
yang makan cuma kami-kami doang. Setelah selesai menikmati makanan yang ada,
kamipul melanjutkan perjalanan.
Di jalan masuk menuju
Fatuleu, persis di tepi kali kecil Lili, beberapa pemuda meminta uang, dari setiap
kendaraan yang lewat. Alasannya, mereka sedang memperbaiki jalan. Saya tidak
percaya. Hemat saya ini penipuan. Dua hari lalu saya lewat jalan itu, tidak ada
masalah. Kali ini mereka sengaja menggali parit kecil di tepi jalan, lalu
abunya dihambur ke badan jalan yang agak berlubang. “Jalan rusak” yang mereka
perbaiki itu seluas 50cm persegi. Kesempatan meraup rupiah eceran dari
pengunjung Fatuleu yang sedang trend itu, bukan? Ah, saya usulkan sekalian kamu
kerja jembatan saja di kali itu.
Di jalan masuk menuju
Fatuleu, persis di tepi kali kecil Lili, beberapa pemuda meminta uang, dari
setiap kendaraan yang lewat. Alasannya, mereka sedang memperbaiki jalan. Saya
tidak percaya. Hemat saya ini penipuan. Dua hari lalu saya lewat jalan itu, tidak
ada masalah. Kali ini mereka sengaja menggali parit kecil di tepi jalan, lalu
abunya dihambur ke badan jalan yang agak berlubang. “Jalan rusak” yang mereka
perbaiki itu seluas 50cm persegi. Kesempatan meraup rupiah eceran dari
pengunjung Fatuleu yang sedang trend itu, bukan? Ah, saya usulkan sekalian kamu
kerja jembatan saja di kali itu
Sampai di Kaki Fatuleu,
tepat pukul tiga. Alamak, tak kusangka akan sebanyak ini pengunjungnya. Seperti
di pasar mingguan di kota-kota kecamatan daratan Timor. Sudah ada lopo-lopo
kecil. Masih tetap tak ada karcis masuk. Hanya ada kios kecil, merangkap tempat
penitipan helm. Selain itu hanya suasana pasar tradisional pedalaman Timor:
orang-orang menggelar buah-buahan, sayur-sayuran, dan makanan kecil di tikar
dan duduk lesehan menjajakan dagangan itu. Tak sempat direkam kamera.
Inilah Tujuan Kami :)
Saya
mengangkat mata ke atas Bukit Fatuleu, sudah ada tiga salib terpancang depan
mata para pendaki lainnya. Para pendaki itulah yang kami temui, dalam perjalanan
pulang tempo hari.
Pendakian
tersendat-sendat, seperti kemacetan lalulintas Jakarta. Maju sedikit berhenti,
banyak yang turun, banyak yang naik, Pada tempat di sekitar salib, yang boleh
disebut sebagai perhentian pertama, banyak orang bertumpuk di situ. Di sini
banyak pengunjung memilih turun kembali. Inilah yang bikin macet.
Inilah Antrian Saat
Mendaki maupun Menuruni Gunung Fatuleu :)
Melewat tiang-tiang
salib, bagi saya ini sudah sepertiga. Paruh tempuh berikutnya lancar-lancar.
Hingga kami tiba pada tebing curam untuk ke puncak. Saya terpaksa membuka sendal,
lalu dipegang sepanjang jalan, dan membiarkan jemari kaki berimprovisasi dengan
rongga-rongga karang. Dengan setengah merayap, kadang pakai punggung, akhirnya
kami tiba ke tempat paling atas. Lega.
Ini yang Beta tunggu :)
Puncak Fatuleu terdiri dari susunan bebatuan
besar, seperti tumpukan batu. Untuk mencapai tempat dimana dipancangkan bendera
oleh para pendaki perintis, kita mesti naik turun bebatuan besar dan awas
menghindari celah dan ceruk yang dalam. Beberapa tanaman tumbuh subur di sana,
batang-batangnya cukup kuat untuk dijadikan jembatan dari batu ke batu. Jam
lima, kami duduk melepas lelah di sekitar bebatuan, menikmati udara dingin,
cahaya senja yang keemasan, dan iring-iringan kendaraan yang mulai pulang.
Kami turun, dengan
memperkirakan saat mentari benar-benar lenyap, kami sudah harus berada di
tempat salib.
Inilah saat-saat akan menuruni
gunung Fatuleu :)
Setelah tiba dibawah, semua pengunjung
mulai berkemas-kemas untuk pulang begitupun kami. Sekian !!
NB
: Sampah semakin tak terkendalikan. Celah dan ceruk bebatuan penuh dengan
sesuatu, tinggalan manusia peradaban modern. Kalau datang lagi, mari kita
sambil pilih-pilih sampah. Oke !
Mohon, jangan tinggalkan
apa-apa di Gunung Fatuleu selain jejak kaki, dan jangan bawa pulang apa-apa, selain Gambar ! (Jangan ngaku Anak KUPANG jika belum menginjakkan kaki di Gunung Fatuleu)
wah wah awesome
ReplyDeleteHehe, makasi oo. su pernah meluncur pisana ko bung ?
DeleteAss..saya sangat bersyukur kepada ALLAH karna atas kehendaknya yg telah mempertemukan saya dgn KIYAI_JAYA dan atas bantuan KIYAI_JAYA yg melalui jalan togel ini saya sekaran bisa sukses dan sudah mempunyai usaha sendiri,nomor ritual KIYAI_JAYA meman selalu tepat dan terbukti dan bagi anda yg ingin sukses seperti saya silahkan hubungi KIYAI_JAYA di nomor beliau 0823_4853_5599 saya sih dulunya tidak percaya tp klau dipikir2 tidak ada salahnya juga saya coba mengikutu nomor ritual KIYAI_JAYA dan ternyata ALHAMDULILLAH berhasil,,!!! silahkan anda juga buktikan sendiri.
ReplyDelete