Friday, June 19, 2015

Fungsi Fisiologi Tanaman dalam Produksi Pertanian

Pada Ujian Akhir Semester II Tahun 2014/2015, saya sebagai mahasiswa di Fakultas Pertanian, Universistas Nusa Cendana jurusan Agroteknologi I mendapat tugas untuk mencari tahu tentang Pengertian dan fungsi Fisiologi Tanaman dalam Produksi Tanaman. Namun ada satu hal yang belum saya pahami dalam Fisiologi Tanaman. Dengan beberapa sumber seperti Wikipedia setidaknya bisa membantu saya dalam menyimpulkan ruang lingkup Fisiologi Tanaman dan fungsi Fisiologi Tanaman dalam Produksi Tanaman. Setidaknya ini bisa membantu menambah asumsi pengetahuan bagi teman-teman Pembaca sekalian.

Saya dapat menarik kesimpulan sbb.
A.      Pengertian Fisiologi Tanaman
Fisiologi Tanaman adalah cabang botani yang mempelajari bekerjanya sistem kehidupan di dalam tubuh tumbuhan dan tanggapan terhadap pengaruh lingkungan sekitarnya sehingga tumbuhan tersebut dapat hidup. Seperti juga fisiologi hewan, fisiologi menggabungkan aspek fisika, kimiawi, dan biologi. Dari fisiologi tanaman ini lahirlah cabang-cabang campuran biologi, seperti biokimia dan biofisika. Fisiologi juga sangat mempengaruhi perkembangan genetika.
Objek kajian dalam fisiologi tanaman adalah fisika sel dan biofisika organ, fotosintesis, transportasi hara dan hasil metabolisme, regulasi pertumbuhan dan perkembangan, dan mekanisme respons terhadap rangsangan lingkungan. Organisme yang menjadi kajian fisiologi tumbuhan adalah organisme dari kerajaan plantae, meliputi semua jenis tumbuhan, dari tumbuhan tingkat rendah sampai tumbuhan tingkat tinggi.
Fisiologi tumbuhan diterapkan dalam pertanian untuk meningkatkan nilai produk hasil bumi. Beberapa contoh hasil kajian fisiologi yang diterapkan di pertanian adalah teknologi pemberian pupuk kimia untuk meningkatkan hasil dan penggunaan zat pengatur tumbuh untuk merangsang keserempakan pembungaan. Hasil penelitian di bidang fisiologi juga dapat dipakai untuk mendukung program pemuliaan tanaman, misalnya dalam merakit kultivar yang tahan kekeringan..
          Fisiologi tanaman adalah suatu bidang ilmu yang mengkaji fenomena-fenomena penting di dalam tumbuhan. Dalam kajian ini dipelajari proses dan fungsi yang menyangkut tanggapan tumbuhan terhadap perubahan-perubahan lingkungan, dan pertumbuhan serta perkembangannya sebagai  hasil dan respon tersebut. Proses berarti suatu urutan kejadian alam yang berkesinambungan. Contoh proses fotosintesis, respirasi, penyerapan ion, angkutan, membuka dan menutupnya stomata, asimilasi, transpirasi, perbungaan dan pembentukan biji. Fungsi menunjukkan aktivitas benda-benda di alam, apakah itu sel, jaringan, organ, atau bahan-bahan kimia. Tumbuhan akan selalu berusaha untuk tumbuh dan berkembang normal. Namun demikian, sejumlah faktor internal dan eksternal (lingkungan) dapat menghambatnya. Cahaya, temperatur, lama penyinaran, gravitasi, derajat keasaman dan berbagai faktor fisika-kimia lainnya dapat menjadi sumber/penyebab cekaman bagi tumbuhan.  Oleh karena itu kajian fisiologi tumbuhan juga menjabarkan dan menjelaskan bagiamana proses-proses dan fungsi-fingsi tadi bereaksi terhadap perubahan lingkungan.   Pada prinsipnya, fisiologi tanaman merupakan studi tentang bagaimana tumbuhan hidup, termasuk  berbagai aspek proses: metabolisme, hubungannya dengan air, nutrisi mineral, perkembangan, gerak, irritabilitas (respons terhadap lingkungan), organisasi, tumbuh, dan proses transpor.
B.       Fungsi Fisiologi Tanaman Dalam Produksi Tanaman
Saya mengutip dari ( Dardjat (1996: 01 ) bahwa , “Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari proses, fungsi dan aktivitas suatu organisme dalam menjaga dan mengatur kehidupannya.” Dengan mempelajari fisiologi tumbuhan, kita akan dapat lebih memahami bagaimana sinar matahari dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk menghasikan karbohidrat dari bahan baku anorganik berupa air dan karbondioksida, tumbuhan membutuhkan banyak air, biji berkecambah, tumbuhan layu jika kekeringan dan berbagai macam gejala lainnya yang ditampakkan oleh tumbuhan.
Peranan fisiologi yang paling terlihat dalam pemuliaan tanaman adalah menyangkut unsur genotip dan ketersediaan plasma nutfah yang melimpah pada tumbuhan. Hal ini sangat mungkin, apalagi didukung dengan biodiversitas lokal yang tinggi. Dengan ketersediaan sumber daya genetik yang melimpah ini memungkinkan untuk dilakukan perakitan varietas baru.
Perakitan varietas modern bergantung pada ketersediaan keragaman genetik tanaman. Karakter-karakter unggul yang diperlukan untuk memperbaiki varietas yang telah ada, hampir semuanya dipunyai oleh varietas tradisional yang ditanam petani dan diseleksi selama beberapa generasi, serta sejumlah spesies liar. Sebab itu, meskipun varietas modern saat ini telah diadopsi secara luas oleh petani, namun keberadaan varietas tradisional harus dipertahankan, walaupun selama ini belum banyak dimanfaatkan.
Dalam program pemuliaan tanaman, varietas lokal banyak digunakan sebagai donor gen sifat mutu baik (rasa enak dan aromatik), ketahanan terhadap hama dan penyakit utama, serta toleransi terhadap cekaman abiotik seperti suhu rendah, laban salin, toleran, sulfat masam, dan genangan. Dengan berlangsungnya proses intensifikasi budi daya tanaman, sejumlah varietas lokal sering kalah bersaing dengan varietas-varietas modern yangpotensi hasilnya tinggi, sehingga di daerah-daerah tertentu keberadaan varietas lokal sudah hampir punah (Daradjat et aL 2008). Dalam memberdayakan varietas lokal, Kementerian Pertanian telah melepas ratusan varietas lokal, terutama buah-buahan (Kementerian Pertanian 2010).

4 comments:

  1. terimakasih gan sudah membantu dlm tgas saya

    ReplyDelete
  2. Kak saya ada tugas, mohon bantuannya:
    "Menurut kalian apa manfaat fisiologi tumbuhan dalam bidang pemuliaan dan perbenihan tanaman"
    Mohon jawabannya kak besok terakhir mengumpulkan huhu cape

    ReplyDelete